Minggu, 24 Desember 2017

Apa itu Termodinamika ^_^

Hello guys, Maaf sebelumnya telah lama tidak memposting kembali mengenai share tentang fisika di blog ini karena akhir akhir ini masih banyak sesuatu yang harus dikerjakan ^_^. Well, tetapi meskipun begitu, kami tetap mencoba untuk tetap berbagi 😊😊. Kali ini kita akan berbicara mengenai termodinamika. Namun, sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu apa sih termodinamika? Penasaran? Check it out guys 😎.

Makhluk apakah termodinamika itu???

Berdasarkan susunan kata, termodinamika disusun atas dua kata yakni Termo dan Dinamika. Sering kali orang mengatakan bahwa termodinamika itu adalah dinamika panas. Namun apakah sesederhana itu? tentunya ini kurang lengkap. Agar kita dapat melengkapi pemahaman kita tentang apa itu termodinamika, perhatikan skema di bawah ini 

Berdasarkan skema di atas, diketahui bahwa Termo adalah objek yang merupakan bagian dari gelombang dan dinamika merupakan keadaan yakni harus ada terjadinya perubahan momentum linear dari sistem. Di sini, gelombang tersebut muncul karena adanya radiasi gelombang EM yang berupa gelombang EM dalam ranah infra merah (IR) dapat membuat molekul molekul dalam material bervibrasi dan menghasilkan apa yang kita sebut sebagai Panas dan panas tersebut merupakan aliran energi. Menggunakan konsep ini, kita dapat lebih memahami apakah termodinamika itu? Termodinamika adalah DINAMIKA PANAS YANG MASUK DALAM DAERAH INFRA-RED. Semoga ini dapat membantu kita semua untuk memahami termodinamika secara mendasar.

Surabaya, 24 Desember 2017

Deriyan Senjaya, S.Si.

Rabu, 28 Juni 2017

Quantum Computing & Quantum Bits : Part 1 ^_^

Hey guys ketemu lagi dengan kami. Kali ini kami akan membahas tentang Quantum Computing dan Quantum Bits : Part 1. Mengapa Quantum Computing dan Quantum Bits? Ok, alasan kami menulis tentang Quantum Computing dan Quantum Bits didasari akan kemajuan teknologi komputasi yang ada saat ini dan perlunya untuk memahami dasar dari kerja Quantum Computing dan Quantum Bits dari prinsip Fisika untuk memperluas wawasan kita dan mengapa part 1? karena mungkin saja ada part berikutnya nanti, yang lebih detail membahas dua makhluk yang merajai komputasi saat ini. Untuk mengetahui lebih jelasnya, Let's Check it out. 

Apa sih Quantum Computing itu? dan apa sih yang membedakannya dengan Classical Computer yang kita gunakan saat ini?. Sebelum mengenal mereka, mari kita perjelas dahulu definisi secara kata akan apa yang dimaksud dengan Computing. Computing adalah kata kerja dalam bahasa inggris yang memiliki dasar kata compute yang artinya "hitung" dan menurut aturan tata bahasa inggris, Compute (V1) + ing = Computing akan memiliki makna "menghitung", Lalu jika didasarkan pada kata Quantum Computing, apakah itu disebut sebagai Menghitung Quantum? (Menyelesaikan Soal Kuantum?) ^_^, tentu saja tidak demikian pengertiannya. 

Quantum Computing : Suatu kegiatan komputasi (proses perhitungan) akan suatu keperluan tertentu yang didasarkan oleh Prinsip - Prinsip Mekanika Kuantum. Berdasarkan definisi ini, maka kita akan bertanya Prinsip Mekanika Kuantum???, bagian mekanika kuantum manakah yang dipakai? Hal ini didasarkan pada keadaan superposisi (superposition state). Keadaan superposisi inilah yang nanti menjadi informasi penting dalam komputasi kuantum. Pertanyaan berikutnya, apakah Quantum Bits??.

Quantum Bits : Basic Komunikasi penting yang digunakan untuk kegiatan komputasi kuantum dan dapat menyusun Keadaan Superposisi tersebut. Pertanyaan berikutnya, apa bedanya sih dengan Bit pada computer classic? yes i will show you ^_^. 
Bit dalam komputer klasik berbasis dua buah bilangan yakni (0) dan (1) yang bisa mengandung makna 0 = tidak atau 1 = ya, namun lain dalam Quantum Bits yang merupakan komunikasi dasar layaknya bit dalam komputer klasik yang dibangun dari basis vektor dalam ruang hilbert serta dapat membentuk keadaan superposisi antara ya dan tidak.


Agar lebih mudah memahaminya, keadaan superposisi yang dibangun oleh qubits dapat direpresentasikan dalam Bloch Sphere (Bola Bloch) berikut ini: 



Keterangan : Keadaan z+ (|0>) dan Keadaan z- (|1>). Qubits bisa terdiri dari banyak macam 2-Qubits, 3 Qubits hingga n-Qubits. Secara umum notasi 2, 3, ... n qubits dinyatakan dalam :

dari representasi di atas dapat diperoleh banyak sekali susunan qubit ketika qubit qubit bersuperposisi dan bayangkan apabila qubits yang bersuperposisi ini membentuk keadaan superposisi. Hal ini menjadi luar biasa dalam proses komputasinya, tentunya ini akan mempercepat dan menghemat banyak waktu dalam melakukan komputasi dibandingkan komputasi biasanya. 

Sekian dahulu dari apa yang akan kami tuliskan, berikutnya akan kami coba lanjutkan untuk part 2 dan pada dasarnya kita telah mengetahui apa itu Quantum Computing dan Quantum bits (Qubits).

Surabaya, 28 Juni 2017


Deriyan Senjaya, S.Si.

Jumat, 16 Juni 2017

Apa itu Kucing Schrodinger???

Hey guys sekarang kita akan kembali mengingat salah satu gedanken experiment (though experiment) yang selalu muncul dalam mekanika kuantum yakni Kucing Schrodinger. Apa sih itu Kucing Schrodinger?? Emang Schrodinger Punya Kucing???, Hmm saya belum pernah lho tanya ke schrodinger wkwkwk, tapi bukan itu maksudnya. Untuk mengerti apa itu kucing schrodinger mari kita simak dahulu peta konsep di bawah ini: 
Nah ini guys penjelasannya: Kucing Schrodinger adalah eksperimen pikiran yang telah dilakukan schrodinger agar kita bisa mengerti esensi mekanika kuantum. Schrodinger berpikir bahwa ketika kita memasukkan seekor kucing di dalam sebuah kardus yang dilengkapi dengan timer yang digunakan untuk mengaktifkan racun dan menutup kotak tersebut, maka kita tidak akan mengetahui apakah kucing tersebut akan berada dalam keadaan hidup ataukah mati. Dari eksperimen pikiran ini, didapatkan bahwa peluang untuk memperoleh kejadian hidup dan mati dari kucing tersebut adalah 50% dan kita tidak akan mengetahui pasti apabila kita tidak membukanya.

Esensi Mekanika kuantum yang didapatkan adalah: Suatu sistem kuantum selalu berada dalam keadaan superposisi (Superposition State), di mana sebuah keadaan sistem tersusun atas beberapa keadaan layaknya keadaan kucing tersebut. Namun ketika kita mengukur sistem kuantum tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi, maka keadaan tersebut akan lengser menjadi keadaan yang akan diukur (pengukuran analog dengan membuka kotak). Dari pernyataan ini, didapatkan kesimpulan bahwa keadaan sistem menurut mekanika kuantum adalah sesuatu yang probabilistik dan tersusun atas beberapa macam keadaan, dan pengukuran dalam mekanika kuantum menyebabkan keadaan sistem tersebut lengser. Semoga dengan ini, kita semakin paham dengan apa filosofi awal mekanika kuantum. Thank you to Schrodinger, because he though like this, so we can understand what is the essence of Quantum Mechanics properly. ^_^

Surabaya, 17 Juni 2017 

Deriyan Senjaya, S.Si.

Rabu, 14 Juni 2017

Kegiatan Kami 1 ☺

Grup kami adalah group aktif yang sering melakukan diskusi tentang project, pembelajaran dan tema tema yang berkaitan dengan fisika teori dan kimia teori. Berikut inilah contoh kegiatan kami and let's check it out guys ^_^

Nah ini studi kami tentang Persamaan Klein-Gordon dan Pembuktiannya serta menjelaskan Prinsip QFT dan kemudian pengenalan Vektor Kontravarian dan Kovarian serta Operator D'Alembertian #Perpustakaanpusaat ITB
Diskusi Persamaan Klein Gordon (QFT) dan Prinsip QFT 1
Nah ini masih studi kami tentang Persamaan Klein-Gordon dan Pembuktiannya serta menjelaskan Prinsip QFT #PerpustakaanpusatITB

Diskusi Persamaan Klein Gordon dan Prinsip QFT 2
Nah ini masih studi kami tentang QFT tapi kami bingung nyariin tempat duduk hehehe jadi akhirnya hijrah ke kursi di gedung informatika ITB untuk menjelaskan tentang Persamaan Dirac dan Time Revival Principle dalam QFT ^_^
Diskusi Persamaan Dirac (QFT) dan Prinsip QFT 
Foto-Foto tersebut adalah Saya (deriyan senjaya) dan Edyharto Yanuwar ^_^. Banyak sekali kegiatan kami yang belum kami post namun sabar ya guys masih dicarikan fotonya hahaha. For today it's enough wkwkwk : Don't be bored with Theoretical Physics and Theoretical Chemistry because it can make you see the beauty of our nature that is given by God ^_^.

Surabaya, 15 Juni 2017

Theoretical Physics and Theoretical Chemistry Disscussion Group Team

Jumat, 02 Juni 2017

Teori Gangguan Bergantung Waktu ^_^

Hey guys sudah lama nih gak update tentang fisika teori di blog ini ^_^ dan kali ini akan dibahas mengenai Teori gangguan bergantung waktu dan cara penurunanya. Lets check it out.

Pada pembelajaran mekanika kuantum telah diperkenalkan teori gangguan. Teori gangguan adalah teori yang dapat digunakan untuk mengaproksimasi dan juga mengetahui perilaku suatu sistem kuantum ketika diberikan perlakuan dan biasanya dilakukan ketika sistem tersebut memiliki sedikit potensial yang agak rumit namun mirip dengan sistem sederhana yang telah dapat dilakukan secara eksak. Teori gangguan dibedakan menjadi dua yakni teori gangguan tidak bergantung waktu dan teori gangguan bergantung waktu. Kedua hal ini terletak pada gangguan yang diberikan pada sistem kuantum. Apabila gangguannya konstan (tidak bervariasi terhadap waktu) maka teori yang digunakan adalah tak bergantung waktu dan sebaliknya. 

Dasar dari perumusan teori gangguan bergantung waktu adalah melakukan ansatz linear combination (superposition state) seperti yang dituliskan dalam persamaan berikut:
Misalkan sistem pada awalnya (keadaan tanpa gangguan) memiliki Hamiltonian Ho dan pengganggunya memiliki Hamiltonian H1, maka Hamiltonian sistem setelah terganggu dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini:
Karakteristik suatu sistem kuantum dapat ditentukan jika dan hanya jika persamaan schrodinger dapat dipecahkan. Masukkan persamaan ansatz dan hamiltonian terganggu pada persamaan schrodinger bergantung waktu dan akan didapatkan bentuk persamaan berikut:
Lalu kemudian dengan melakukan pengerjaan langsung (distributif), maka akan didapatkan persamaan seperti dibawah ini:
Dengan melakukan penurunan terhadap waktu bagian suku kanan persamaan di atas, maka persamaan di atas dapat dijabarkan menjadi persamaan berikut ini:
Suku pertama kiri  akan  sama dengan suku kedua kanan karena hal ini tidaklain adalah persamaan schrodinger bergantung waktu pada saat sistem berada dalam keadaan tidak terganggu, sehingga suku ini akan saling menghilangkan. Persamaan tersebut dapat direduksi menjadi persamaan di bawah ini:
dengan melakukan ekspansi pada suku persamaan di atas akan didapatkan persamaan berikut ini:
Untuk kasus ini, ambil co = 1, sehingga akan didapatkan persamaan dii bawah ini untuk penggalan pertama dari suku jabaran tersebut:
Perhatikan hal berikut ini, Psi (0) berkorespondensi dengan sifat partikel kuantum pada keadaan 0 dan Psi(1) berkorespondensi dengan sifat partikel kuantum yang masih dalam sistem yang sama namun berada pada keadaan 1, secara visualisasi dapat ditentukan dalam bentuk gambaran berikut:
Ilustrasi State Kuantum (Two State System)
dengan melakukan operasi produk skalar dengan Psi(1) akan didapatkan persamaan di bawah ini:
Semua keadaan kuantum harus menganut prinsip orthonormalitas, sehingga dengan itu, persamaan di atas dapat dituliskan kembali dalam persamaan di bawah ini:
Berdasarkan persamaan di atas, akan didapatkan nilai c1 sebagai fungsi waktu yakni:
Hamiltonian penganggu juga dapat merupakan fungsi dari posisi dan waktu yakni H1 (r,t)   yang mana dapat digambarkan dalam : H1 = phi(t) H1(r). Menerapkan bentuk tersebut ke persamaan di atas akan mengakibatkan persamaan tersebut dapat diubah menjadi bentuk persamaan di bawah ini:
Fungsi gelombang sebagai solusi dari persamaan schrodinger bergantung waktu tidak lain merupakan evolusi waktu dari fungsi gelombang dari persamaan schrodinger tak bergantung waktu, sehingga akan didapatkan bahwa:
Karena integrasi dilakukan terhadap waktu, maka suku yang hanya bergantung pada posisi dapat dikeluarkan dari integral, sehingga akan didapatkan persamaan di bawah ini:
Bagian (e1-eo/hbar) dikenal sebagai Rabii Frequency dan dinotasikan sebagai  sehingga persamaan di atas dapat dituliskan kembali dalam bentuk suku Rabii Frequency pada persamaan di bawah ini:
Persamaan di atas ini dapat digunakan untuk menentukan berbagai hal yakni probabilitas transisi sistem akibat gangguan dari state 0 ke state 1, lalu kecepatan probabilitas transisi W dan Fermi-Golden Rule. 
Probabilitas Transisi : Probabilitas transisi adalah kemungkinan terjadinya transisi dari state 0 ke 1 akibat gangguan yang diberikan. Notasi probabilitas transisi sering digunakan P0-1 dan didefinisikan sebagai berikut dalam persamaan di bawah ini:
Kecepatan Probabilitas Transisi W: Kecepatan probabilitas transisi menyatakan perubahan probabilitas transisi yang terjadi tiap perubahan waktu. Notasinya adalah W01 yang mana dituliskan dalam  dan didefinisikan sebagai berikut dalam persamaan di bawah ini:
Nah itu guys pemaparan tentang teori gangguan bergantung waktu, semoga ini dapat kembali mereview apa yang telah dipelajari dalam mekanika kuantum semasa S1 atau S2 maupun S3 di universitas apapun dengan Jurusan Fisika. Thank you guys dan sampai jumpa di next post ☺
Surabaya, 15 Juni 2017
Deriyan Senjaya, S.Si.

Minggu, 26 Maret 2017

Pembagian Teori Fisika dan Apa itu Teori Medan Kuantum?

Hey guys ini adalah update berikutnya dari blog kita dan pada sesi kali ini kita akan membahas tentang teori medan kuantum. Apa sih teori medan kuantum itu? dan apa beda teori medan kuantum dengan teori mekanika kuantum secara umum? mari kita ikuti penelusurannya, Let's Check it out :)

Pada umumnya, teori fisika dibedakan menjadi empat domain. Apa saja domain tersebut? dan bagaimana cara pembagiannya?. Domain tersebut dibagi berdasarkan dua parameter yakni parameter ukuran (size) dan parameter kelajuan (speed). Tentunya dengan pembagian ini, teori fisika yang berlaku untuk masing masing parameter atau kombinasi keduanya akan berbeda dan tidak lagi sama. Perhatikan gambar di bawah ini :

Ketika sebuah materi berukuran besar dan kelajuannya rendah (v << c), maka wilayah teori yang dapat digunakan adalah teori fisika klasik dan dikenal sebagai fisika newtonian. Persamaan fundamental yang digunakan pada teori tersebut adalah Hukum Newton yang dideskripsikan bahwa gaya eksternal yang dikenakan pada suatu benda akan merubah momentum linear benda tersebut tiap satuan waktu. Namun apakah teori kuantum dan relativitas tidak berlaku di teori newtonian??, jawabannya tetap berlaku, namun efeknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Lalu bagaimana jika ukurannya tetap besar namun diiringi dengan kelajuan yang tinggi? (v mendekati c)??. Teori newton tidak lagi dapat digunakan, sehingga diperlukan teori yang dapat menjelaskan fenomena tersebut secara baik yakni Teori Relativitas oleh Albert Einstein. Namun apakah pada kondisi ini efek kuantum tidak berlaku?, tentu saja berlaku tapi efeknya kecil sekali sehingga bisa diabaikan.

Kemudian bagaimana jika ukuran diperkecil dan kelajuan diperkecil?, tentunya fisika newtonian tidak mampu lagi menjelaskan, hal ini dikarenakan terdapat sifat sifat atau perilaku benda yang berbeda jika ukurannya diperkecil. Oleh karena itu dibutuhkan teori yang memadai yakni Teori Mekanika Kuantum. Persamaan dasar yang digunakan untuk menjelaskan fenomena kuantum adalah persamaan schrodinger. Persamaan schrodinger menghasilkan solusi unik yakni berupa fungsi gelombang. Fungsi gelombang tersebut merangkum semua karakteristik sistem (dalam hal ini benda berukuran kecil). Kecilnya ini diparameterisasi oleh massa dibawah orde mikro.

Lalu bagaimana jika ukurannya diperkecil dan kelajuannya diperbesar???? Tentunya kedua hal ini saling kontras dan sering bertabrakan. Namun, pada akhirnya diperoleh cara untuk menggabungkan kedua teori ini yakni oleh Klein-Gordon dan disempurnakan oleh P.A.M.Dirac. Teori ini dikenal dengan teori medan kuantum. Teori medan kuantum berusaha mengkuantisasi medan. Penggunaan teori medan kuantum menjadi cikal bakal dalam pengembangan cabang fisika yang disebut sebagai fisika partikel.

Jadi kesimupulannya, teori medan kuantum adalah teori yang menggabungkan antara teori mekanika kuantum dengan teori relativitas (teori relativitas khusus einstein). Hal ini digunakan untuk menjelaskan fenomena fisika untuk kasus high energy dan dalam domain kuantum dan persamaan mendasar yang digunakan adalah persamaan klein-gordon (KG) dan persamaan dirac.

Bandung, 26 Maret 2017


Deriyan Senjaya, S.Si.

Minggu, 12 Februari 2017

My Lecture Notes on Theoretical Physics Series

Guys hari ini saya akan berbagi lecture notes dalam seri fisika teoritik dan harapannya lecture notes yang saya buat ini berguna untuk referensi bagi mahasiswa/mahasiswi Fisika Undergraduate secara pribadi, baik yang mengambil KK (Kelompok Keilmuan) Fisika teoritik maupun KK lain. Lecture notes yang saya buat ini tidak lepas dari banyak kekurangan dan apabila ada kritik dan saran untuk lecture notes tersebut, saya secara pribadi sangat senang menerima hal tersebut. Terima kasih dan selamat belajar ☺

Link download : Download Lecture Notes

Bandung, 12 Februari 2017

Deriyan Senjaya, S.Si. 
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut ini akan dipaparkan mengenai lecture notes yang tersedia dan konten yang terdapat didalamnya secara garis besar :

Lecture Notes Tersedia dan Kontennya :

1) Fisika Matematika I 
  • Deret tak hingga (Infinite Series)
  • Deret Fourier (Fourier Series)
  • Bilangan Kompleks (Complex Number)
  • Turunan Parsial (Partial Derivative) 
  • Persamaan Diferensial Biasa (Ordinary Differential Equation)
  • Matriks (Matrices)
  • Ruang Vektor (Vector Space)
  • Aljabar Vektor (Vector Algebra)
  • Dasar - Dasar Operator (Operators)
  • Kalkulus Vektor dan Transformasi Koordinat (Vector Calculus and Coordinates Transform)
2) Fisika Matematika II
  • Fungsi Khusus : Fungsi Gamma dan Beta (Gamma and Beta Function)
  • Metode Frobenius (Frobenius Method)
  • Persamaan Diferensial Biasa Khusus Legendre
  • Persamaan Diferensial Biasa Khusus Asosiasi Legendre
  • Persamaan Diferensial Biasa Khusus Bessel 
  • Persamaan Diferensial Parsial : Persamaan Laplace (Laplace Equation)
  • Persamaan Diferensial Parsial : Persamaan Difusi (Diffusion Equation)
  • Persamaan Diferensial Parsial : Persamaan Gelombang (Wave Equation)
  • Persamaan Diferensial Parsial : Persamaan Helmholtz (Helmholtz Equation) *Pengantar
  • Persamaan Diferensial Parsial : Persamaan Poisson (Poisson Equation) *Pengantar
  • Fungsi Variabel Kompleks dan Integral Kontur
  • Transformasi Integral : Transformasi Laplace dan Transformasi Fourier
  • Fungsi Delta Dirac dan Fungsi Green
3) Pengantar Fisika Kuantum
  • Review Fisika Klasik (Newtonian Physics)
  • Perombakan Fisika Klasik menjadi Fisika Modern
  • Paket Gelombang dan Prinsip ketidakpastian Heisenberg
4) Fisika Kuantum
  • Persamaan Schrodinger (Schrodinger Equation)
  • Tools umum dalam Mekanika Kuantum
  • Pengantar Metode Operator 
  • Metode operator untuk Osilator Harmonik
  • Atom Hidrogen (Hydrogen Atom)
  • Metode Operator untuk Momentum Angular
  • Metode Operator bagi Spin
  • Sistem Partikel Identik
  • Teori Gangguan Bebas Waktu : dalam buku tersebut Masih Time Independent Perturbation Theory kasus Non Degenerate saja dan sisanya masih belum dituliskan
5) Fisika Inti :
  • Sifat - Sifat Inti Atom
  • Ukuran dan Massa inti Atom
  • Radioaktivitas
  • Energi ikat inti dan Energi ikat inti per nukleon
  • Model Inti (Nuclear Models) : Liquid Drop Model, Shell Model, Collective Model dan Fermi Gas Model
  • Gaya Inti (nuclear Force)
  • Peluruhan Alfa (Alpha Decay) : Gammow Theory
  • Peluruhan Beta (Beta Decay) : Fermi - Golden Rule dan permasalahan Neutrino
  • Peluruhan Gamma (Gamma Decay) 
6) Listrik dan Magnet
  • Analisis Vektor (Vector Analysis)
  • Elektrostatika 
  • Teknik Khusus dalam penyelesaian Masalah Elektrostatika
  • Magnetostatika
  • Medan Magnetik dalam Bahan
  • Elektrodinamika 
7) Medan Elektromagnetik 1st part (English Version) :
  • The Source of Electromagnetic Fields 
  • Physical Interpretation of Maxwell's Equation and Basic Principles
  • Calculating Propagation Constant
  • Electromagnetic Fields in Matter
  • Intensity and Energy of Electromagnetic Fields
  • Poynting Vector of EM Fields
  • Fresnel Formulae for Reflection and Transmition of EM Fields
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rabu, 08 Februari 2017

Legendre Generator Function dalam Ekspansi Multipole

Seusai dengan apa yang telah kita post sebelumnya tentang fungsi pembangkit legendre, maka kita akan mencoba untuk mengaplikasikannya ke kasus listrik - magnet (Elektrodinamika). Berikut ini adalah kasus ekspansi Multipole. Asumsikan ada dua buah muatan yang besarnya sama dan membentuk dipoleh seperti gambar di bawah ini. Bagaimana potensialnya di suatu titik??


Potensial di P dapat dituliskan dengan mudah menggunakan superposisi antara V1 dan V2 seperti persamaan berikut ini :
dengan menggunakan aturan cosinus dalam trigonometri, maka akan didapatkan bahwa :
Lalu akan didapatkan bahwa nilai r1 dan r2 akan mengikuti bentuk seperti berikut :
dengan kemudian memasukkan nilai r1 dan r2 ke dalam persamaan V total di P maka akan diperoleh bahwa bentuk rumusan potensialnya akan menjadi :
Bentuk tersebut dapat memenuhi legendre generated function dengan : h = a/r dan x1 = cos theta 1 dan x2 = cos theta 2, sehingga didapatkan :
apa yang telah kita buktikan ini adalah bagaimana cara mengubah kasus dipole mejadi ekspansi multipole dan ini adalah aplikasi dari legendre generated function yang diterapkan pada kasus elektrodinamika.

Bandung 8 Februari 2017

Deriyan Senjaya

Legendre Generator Function (Fungsi Pembangkit Legendre)

Kali ini kita akan membahas mengenai topik fisika matematika dan topik yang akan dibahas adalah topik mengenai fungsi pembangkit legendre (legendre generated function). Apa sih itu? dan apa sih penerapan yang bisa didapatkan daripada perumusan tersebut?. 

Legendre Generated Function adalah suatu fungsi yang berguna untuk menyatakan suatu fungsi tertentu ke dalam kombinasi linear daripada polinomial - polinomial legendre. Apa itu polinomial legendre? polinomial legendre adalah polinomial yang mana didapat dari solusi persamaan differensial khusus legendre (dengan aproksimasi frobenius method) dan pada akhirnya dibuat menjadi lebih elegan dengan rekursif yang dituliskan dalam rumusan rodriguez.

Lalu fungsi apa sih yang dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari polinomial Legendre (Legendre Generated Function) ?? Berikut ini adalah uraiannya :
Bentuk di atas adalah bentuk fungsi yang dapat dibentuk dalam fungsi pembangkit legendre, dan apakah fungsinya dalam kajian fisika? tentunya ini sangat berguna seperti contoh dalam listrik-magnet (Elektrodinamika) ketika kita berhadapan dengan sistem dipole. Bagaimana contohnya, cek posting berikutnya yah, thank you ^_^

Bandung, 8 Februari 2017

Deriyan Senjaya